Tanggal 12 November setiap tahun diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Momen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi maupun berkaca diri terhadap masalah kesehatan yang perlu ditindaklanjuti, untuk Indonesia yang lebih baik.
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control (CDC), dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 terdapat beberapa masalah kesehatan yang perlu menjadi perhatian khusus di tahun depan agar tidak membebani Indonesia lebih jauh. Kondisi kesehatan apa saja itu?
-
Kesehatan ibu dan anak
Pemberian ASI (Air Susu Ibu) dan
imunisasi masih perlu diperhatikan, karena masih memerlukan kerja keras
dalam edukasi dan pendampingan. Demikian pula dengan perkembangan dan
pertumbuhan anak, termasuk dalam hal status gizi, pencegahan penyakit
infeksi dan penyakit menular, serta kesehatan psikologis.
Selain itu, kesehatan dan kesejahteraan
ibu selama kehamilan dalam hal fisik maupun psikologis juga masih perlu
mendapatkan perhatian lebih. Edukasi dalam hal usia reproduksi yang
aman, kontrol kehamilan secara rutin, dan proses persalinan yang baik
dengan tenaga kesehatan yang terlatih masih sangat diperlukan.
Fakta menyebut bahwa kesehatan ibu dan
anak masih mengisi 21% angka penderita penyakit di Indonesia. Ini
menjadi masalah kesehatan yang membutuhkan kerja sama dari berbagai
pihak, agar terus mengalami perbaikan.
-
Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC
masih merupakan infeksi yang menyumbang persentase besar terhadap angka
kesakitan di Indonesia. Sifatnya yang sangat menular dan dapat
menjangkiti seluruh anggota keluarga membuat penyakit ini tak kunjung
musnah di Indonesia.
Perlu Anda tahu, tuberkulosis memang
banyak memengaruhi paru-paru. Namun, penyakit ini juga dapat mengenai
organ tubuh lain seperti kelenjar getah bening, usus halus dan usus
besar, hingga testis.
-
Penyakit tidak menular
Beban penyakit menular di Indonesia yang
masih tinggi semakin diperumit dengan beban penyakit tidak menular yang
terus meningkat. Beberapa penyakit tidak menular yang angka kejadiannya
masih tinggi, termasuk penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal,
diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik.
Pola hidup kurang sehat, pola makan
kurang sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan
tingkat stres yang tinggi adalah beberapa hal yang membuat persentase
penyakit tidak menular terus tinggi.
-
Kesehatan mental
Semakin tinggi tingkat stres dan
rendahnya kesadaran dalam mencari pertolongan membuat masalah kesehatan
mental di Indonesia seperti fenomena gunung es. Stigma dan mitos yang
kental di berbagai daerah juga mewarnai masalah kesehatan ini, dengan
praktik pemasungan dan pengucilan tanpa adanya solusi yang tepat.
Masih diperlukan usaha edukasi dan
penanganan yang lebih keras untuk mengatasi masalah kesehatan mental di
Indonesia, agar tidak semakin meningkat di masa depan. Berdasarkan
Riskedas 2018, dari 100 persen penderita depresi atau gangguan kesehatan
mental, hanya 9 persen yang menjalani penanganan medis dengan baik dan
benar.
-
Cedera kepala karena kecelakaan
Adanya sikap dan perilaku generasi muda
yang tidak taat terhadap peraturan lalu lintas menyebabkan 31,4 persen
cedera kepala terjadi di jalan raya. Parahnya, kejadian tersebut juga
turut berperan pada teradinya disabilitas yang menyebabkan
ketidakmampuan seseorang untuk produktif sesuai dengan usianya. Masih merupakan “pekerjaan rumah” yang
besar bagi seluruh pihak untuk dapat meningkatkan kesadaran tertib
berlalu lintas bagi generasi muda di Indonesia.
Sebagai negara berkembang, Indonesia mungkin tak akan lepas dari berbagai masalah kesehatan jika masyarakatnya tidak segera sadar. Untuk itu, ayo, sama-sama sadari pentingnya menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup aktif dan sehat mulai sekarang!
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617914/5-masalah-kesehatan-terbesar-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar